News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Melki Laka Lena Sebut Upaya Mencegah Sunting Tetap Dilakukan Untuk Mencapai Visi Indonesia Sebagai Generasi Emas 2045 Bebas Dari Kekerdilan

Melki Laka Lena Sebut Upaya Mencegah Sunting Tetap Dilakukan Untuk Mencapai Visi Indonesia Sebagai Generasi Emas 2045 Bebas Dari Kekerdilan


Foto : Tim Melki Laka Lena 
Sumba Tengah, NTTPRIDE - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena bersama mitra kerja Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melaksanakan kegiatan Promosi dan KIE Program Percepatan Penurunan Stunting di Wilayah Khusus, Kamis, 8 Februari 2023 di Gedung SMAN 1 Umbu Ratu Nggay, Desa Tanambanas, Kecamatan Umbu Ratu Nggay, Kabupaten Sumba Tengah.

Melki Laka Lena, sapaan akrab Emanuel Melkiades Laka Lena dalam kesempatan Via Zoom mengatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan toleransi stunting tiap negara adalah 20 persen. Namun upaya berantas stunting bersama harus terus dilakukan untuk mencapai visi Indonesia sebagai Generasi Emas 2045 yang bebas dari kekerdilan.


Dikatakan Melki Laka Lena kerja penurunan stunting ini bisa berhasil apabila masyarakat turut membantu.


“Jadi kerja Stunting ini jangan dilihat sebagai program pemerintah. Kerja program stunting ini harus dilihat sebagai sebagai perpaduan antara program pemerintah dan gerakan masyarakat. Kalau tidak ada gerakan masyarakat secara masif yang membantu pemerintah, rasanya mau kita turunkan semua aparat pemerintah maupun TNI/POLRI juga terlibat, itu juga masih sulit tanpa partisipasi dan peran juga dari masyarakat yang hebat,” harap Melki.


Sementara Sekretaris Perwakilan BKKBN Prov. NTT, Mikhael Yance Galmin dalam kesempatan tersebut mengatakan dampak dari anak yang menderita stunting sangat besar yakni Pertumbuhan otak tidak maksimal mengakibatkan kemampuan berpikir dan prestasi belajar rendah.


“Kekurangan gizi kronis yang dialami menyebabkan perkembangan organ-organ penting terganggu. Anak yang mengalami stunting berisiko mengalami berbagai penyakit tidak menular (PTM) seperti gangguan pencernaan, diabetes, penyakit jantung, kanker, dan stroke. Akibat pertumbuhan berat badan dan komposisi badan yang tidak optimum, anak yang mengalami stunting memiliki daya tahan tubuh atau imunitas yang kurang. Kekebalan tubuh menjadi tidak maksimal sehingga mudah jatuh sakit,” jelasnya.


Perwakilan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sumba Tengah, Umbu Sawola, mengatakan jumlah keluarga berisiko stunting berdasarkan pendataan keluarga (PK 21) di Kabupaten Sumba Tengah sebanyak 9627 keluarga. Sementara kasus Stunting Kabupaten Sumba Tengah pada tahun 2022 sebanyak 585 anak atau 8,71% dan pada tahun 2023 turun menjadi 7,3% atau sebanyak 549 anak.


Dikatakan Umbu Sawola, untuk meminimalisir potensi stunting pada anak bisa menggunakan Tips ABCDE yaitu (A) Aktif minum Tablet Tambah Darah, (B) Bumil teratur periksa kehamilan minimal 6 kali, (C) Cukupi konsumsi protein hewani -> setiap hari bagi bayi usia di atas 6 bulan, (D) Datang ke Posyandu dan (E) Eksklusif ASI 6 bulan dilanjutkan hingga usia dua tahun.(*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.