News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Mahasiswa KKNT Unwira Laksanakan Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat Desa Melalui Pelatihan Pembuatan Pestisida Nabati

Mahasiswa KKNT Unwira Laksanakan Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat Desa Melalui Pelatihan Pembuatan Pestisida Nabati

 

Foto : Mahasiswa 
Flores Timur, NTTPRIDE - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) - Tematik Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang melaksanakan kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Desa Melalui Pelatihan Pembuatan Pestisida Nabati. 


Kegiatan ini berlangsung di Balai Desa Lamabelawa Kecamatan Witihama Kabupaten Flores Timur, pada Rabu 8 Mei 2024, dan diikuti oleh 57 orang mahasiswa FISIP yakni dari program studi Ilmu Pemerintahan, program studi Ilmu Komunikasi dan program studi Administrasi Publik. Dalam kegiatan MBKM ini mahasiswa dapat memilih program pengabdian kepada masyarakat atau penelitian.


Sehubungan dengan itu salah satu mahasiswa KKNT Unwira, Alfonsus Johan Alnabe memilih program pengabdian kepada masyarakat dengan membawa program kegiatan pemberdayaan masyarakat desa melalui pelatihan pembuatan pestisida nabati.


Pestisida nabati yang dimaksud ialah pestisida yang terbuat dari bahan alami. Dalam kegiatan ini bahan alami utama yang digunakan ialah dari daun pohon mimba.


Untuk menyukseskan kegiatan ini dengan melakukan koordinasi dan dibantu oleh pihak Pemerintahan desa Lamabelawa untuk mengundang narasumber dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Sinar Timur Kecamatan Witihama untuk menyukseskan kegiatan ini.


Tujuan dari kegiatan ini adalah mengembangkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan masyarakat serta meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan ekonomi masyarakat.


Kepala Desa Lamabelawa, Siprianus Sili Boli dengan terbuka dan senang hati membantu kegiatan masyarakat tani di desa Lamabelawa,


"Kegiatan ini merupakan langkah baik yang dilakukan oleh mahasiswa sebagai kepedulian dan kesadaran untuk membantu masyarakat petani di desa Lamabelawa sebagai upaya pemberdayaan kepada masyarakat," Ungkap Siprianus dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan ini. 


Peserta kegiatan ini berjumlah 30 orang yang terdiri dari dua kelompok tani yang ada di desa Lamabelawa yaitu: kelompok Semut dan kelompok Nubun Tawa, sejumlah pegawai BPP Sinar Timur Kecamatan Witihama, dan beberapa aparat desa Lamabelawa.


Koordinator BPP Sinar Timur Kecamatan Witihama, Yohana Benga Kian sangat mengapresiasi inisiatif dan kepedulian mahasiswa akan persoalan di masyarakat terutama di bidang pertanian


 "Saya bangga dan mengapresiasi adik-adik mahasiswa teristimewa adik Johan yang merupakan anak ilmu pemerintahan tetapi sudah berani untuk merancang kegiatan ini karena mereka peduli dan sadar dengan persoalan yang ada di masyarakat terutama terkait dengan pertanian apalagi karena dia melihat bahwa di desa ada kelompok tani maka dia berinisiatif untuk mengadakan kegiatan ini merupakan suatu hal yg luar biasa," Jelas Yohana.


Kegiatan ini dibagi dalam dua kegiatan yakni sosialisasi dan pelatihan pembuatan pestisida nabati. Kegiatan pertama yakni sosialiasi mengenai pestisida nabati, tanaman-tanaman yang dapat digunakan sebagai pestisida alami seperti daun nimba salah satunya oleh ibu Yohana dan penjelasan mengenai tahapan pembuatan pestisida nabati atau alamiah dari daun mimba yakni oleh Sarifudin salah satu anggota BPP Sinar Timur sekaligus narasumber kegiatan ini.


Peserta kegiatan ini sangat begitu antusias mengikuti dan berpartisipasi dalam memberikan tanggapan dan pertanyaan mengenai materi dan persoalan pada tanaman dan tumbuhan di ladang dan kebun yang mereka alami.


Setelah sosialisasi dilaksanakan kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pelatihan pembuatan daun nimba menjadi produk pestisida nabati. Proses pembuatannya dimulai dengan menghaluskan dan menghancurkan bahan-bahan yang ada seperti daun mimba (mimba), lengkuas, bawang putih, tembakau, serai, cabai, serta deterjen. Bahan-bahan yang ada dihaluskan dengan menggunakan alu dan lesung serta blender. Setelah semua bahan-bahan dihaluskan selanjutnya bahan-bahan tersebut di campur dan direndam selama 1x24 jam dalam wadah berupa ember berukuran besar dan ditutup rapat supaya tidak ada serangga yang masuk.


Dalam proses pelatihan ini peserta kegiatan ini dilibatkan dan berantusias mengikutinya serta bertanya jika belum paham dan mengerti kepada bapak dan ibu anggota Balai Penyuluhan Pertanian Sinar Timur Kecamatan Witihama yang hadir mendampingi proses pembuatan daun mimba menjadi pestisida nabati ini.


Output setelah kegiatan ini selesai ialah anggota kelompok bisa paham dan mengerti bagaimana pencegahan dan pembasmian hama penyakit pada tanaman di ladang mereka serta mengetahui cara pembuatan pestisida nabati dengan memanfaatkan tumbuhan yang ada di sekeliling mereka seperti daun mimba dalam kegiatan saat ini.


Selanjutnya bahan-bahan yg direndam tadi akan disaring dan diambil air yg mengandung sari-sari dari bahan tersebut untuk dicampur dengan deterjen dan siap diaplikasikan nantinya pada tanaman yang ada baik yg belum terkena hama (sebagai pencegahan) maupun yg sudah terkena hama (pembasmian).


Untuk pengaplikasian pestisida nabati dari daun mimba ini nantinya akan dipraktekkan di salah satu kebun anggota kelompok tani yakni pada tanaman ubi dan cabai. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.