Pengurus HMI Cabang Kupang Komisariat IPPERTATEK Dilantik
 |
| Foto : Panitia |
Pelantikan HMI dan Korps HMI-WATI (KOHATI) Komisariat IPPERTATEK itu digelar di aula kantor DPD NTT, jalan Polisi Militer Kota Kupang, Ahad 19 Mei 2024 malam. Alumni HMI Hamzah Wulakada hingga mantan ketua HMI Cabang Kupang Idhar Dasy dan alumni lainnya ikut hadir.
Ketua Panitia pelaksana, Syania Hasan mengatakan, HMI sebagai harapan masyarakat Indonesia hendaknya memiliki kepekaan. Fondasi utama berada di proses perkaderan dan komisariat menjadi basis utamanya.
Syania Hasan menyebut, ditengah ragam tantangan yang ada, dibutuhkan penyegaran terhadap struktur dan kultur di komisariat. Tujuannya agar bisa menjawab kebutuhan zaman.
"Percepatan evaluatif sangat diperlukan untuk melihat kelemahan dan peluang untuk perbaikan. Evaluasi yang cepat dan menyeluruh memungkinkan komisariat lebih cepat menyesuaikan dengan perubahan," kata Syania Hasan.
Muara dari itu, komisariat akan lebih mudah dan efektif menjalankan perkaderan yang inovatif, relevan dan senantiasa mengedepankan nilai Keislaman. Restrukturisasi itu juga guna memastikan kontribusi komisariat untuk umat dan bangsa.
Ketua Demisioner HMI Cabang Kupang Komisariat IPPERTATEK Dicky Setiawan Azhari menyampaikan petuah yang disampaikan tokoh pendidikan nasional, KH Dewantara perihal "ing ngarsa sung taladha".
"Bagian inilah yang harus menjadi pijakan, kader harus menjadi contoh atau teladan yang baik," kata dia.
Dicky Azhari meminta visi HMI agar tidak hanya berfokus dalam urusan internal. Banyak persoalan diluar yang membutuhkan kehadiran HMI. Gagasan-gagasan HMI, paling tidak menjadi solusi berbagai tantangan dan persoalan kini.
"Visi HMI harus keluar, tidak hanya fokus pada urusan internal, tapi fokus pada urusan eksternal, di internal kader menempatkan diri sebagai pelajar sedangkan diluar dia harus jadi pengajar," ujar dia.
Masita Arif, Ketua KOHATI Komisariat IPPERTATEK mengajak keterlibatan dari berbagai pihak untuk mengawal kepengurusannya setahun ke depan. Sinergitas antar pengurus, kata Masita Arif, menjadi penting.
"Tugas kita adalah memainkan peran sebaik mungkin yang kita bisa," kata Masita Arif.
Dia tidak ingin perjalanan kepengurusan itu hanya dijalankan satu pihak. Kepercayaan yat diberikan menjadi tanggung jawab. KOHATI menjadi corong perkaderan HMI-WATI. Untuk itu, Masita Arif menginginkan semua pengurus bisa membantu hal ini.
Ketua Umum Komisariat IPPERTATEK, Mahmud Al-Falaq Atasoge mengatakan, HMI dalam bingkai kebhinekaan juga senantiasa cakap menyikapi tantangan zaman.
"Bagi kami HMI bukan saja mencetak kecerdasan intelektual saja," kata dia.***
