Kepala LP3M UCB Apresiasi Kinerja Dinkes Provinsi NTT Dalam Penanganan HIV-AIDS
Foto : Vinsen Making |
“Apresiasi untuk Dinas Kesehatan Provinsi NTT yang telah bekerja secara maksimal sehingga target secara nasional yang diberikan mampu terlewatkan. Namun ada pekerjaan rumah yang sedang menanti dan ini perlu kolaborasi semua pihak untuk mengatasinya," papar Sekjen Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) NTT.
“Pekerjaan rumah yang berat tersebut antara lain; bagaimana menaikan persentase pemeriksaan viral load orang dengan HIV. Ini yang masih kurang dan tentu harus berbarengan dengan efektivitas pemberian obat ARV. Mereka harus minum obat ini secara teratur sehingga saat pemeriksaan viral load, virusnya bisa tersupresi atau virusnya sangat sedikit atau tidak terdeteksi. Dengan ini maka orang dengan HIV tidak menularkan virus ke orang lain. Mereka bisa dikategorikan sebagai orang normal dan tidak ada kecemasan dalam komunitas dimana ia berada," ungkap mantan Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UCB ini.
Salah satu target untuk mengukur keberhasilan eliminasi HIV AIDS dan pada akhir tahun 2030 adalah 95% Orang Dengan HIV/ODHIV yang masih mendapat pengobatan Antiretroviral/ARV virusnya tidak terdeteksi. Target pemeriksaan Viral Load ODHIV dalam pengobatan ARV tahun 2024 sebesar (65%).
“Satu hal yang perlu diingat bahwa imun atau kekebalan tubuh seseorang sangat dipengaruhi oleh pikiran. Jadi jangan sampai stress berlebihan dan pikiran macam-macam ini akan sangat mempengaruhi Kesehatan orang dengan HIV. Oleh sebab itu perlu dukungan semua pihak, Yayasan peduli HIV/AIDS, para pendamping dan juga keluarga terdekat tentunya. Target pemerintah pada tahun 2030 kita bebas diskriminasi dan itu harus kita mulai dari sekarang," jelas Lemaking.
Editor : Ocep Purek