News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Melki Laka Lena Minta Orang Tua Cegah Stunting Dengan Pola Asuh Yang Baik

Melki Laka Lena Minta Orang Tua Cegah Stunting Dengan Pola Asuh Yang Baik

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena sedang memberikan materi dalam acara kampanye  percepatan penurunan stunting tingkat kabupaten/kota bersama mitra kerja BKKBN NTT, Foto : Tim

Sumba Timur, NTTPRIDE. Com - Untuk mencegah stunting maka ada tiga hal yang harus diperhatikan yakni perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, perbaikan sanitasi dan akses air bersih.


Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena  saat bersama mitra kerja Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Nusa Tenggara Timur menggelar Kampanye Percepatan Stunting Tingkat Kabupaten/Kota di GKS Pameti Karata Lewa Sumba Timur, Sabtu, 1 Juni 2024.


"Kita lihat bersama bahwa masalah stunting dipengaruhi oleh rendahnya akses terhadap makanan dari segi jumlah dan kualitas gizi dan seringkali tidak beragam, juga dipengaruhi oleh pola asuh yang kurang baik terutama pada aspek perilaku, terutama pada pemberian makan bagi bayi dan Balita," ungkap Politisi Golkar yang akrab disapa Melki Laka Lena ini.


Di sisi lain, menurut Melki, stunting juga dipengaruhi dengan rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan, termasuk di dalamnya adalah akses sanitasi dan air bersih.


Ditekankannya, asupan gizi seimbang pada ibu hamil dan balita diperlukan dalam mencegah malnutrisi dan stunting pada anak.


Yang disebut Melki, gizi yang baik adalah pondasi bagi anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.


Sementara Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi NTT Mikhael Yance Galmin, dalam kesempatan tersebut mengatakan BKKBN melakukan perang terhadap stunting melalui program bangga kencana.


“Program KB Tidak diarahkan untuk membatasi jumlah anak tetapi diharapkan setiap keluarga memiliki perencanaan dalam mewujudkan keluarga berkualitas termasuk jumlah anak yang dimiliki,” jelas Yance.


Menurut Yance Galmin, BKKBN lebih memainkan peran pada aspek promotif dan preventif terutama menghindarkan ibu dari empat terlalu.


“terlalu muda yakni tidak nikah dan hamil dibawah 21 tahun. Terlalu dekat, tidak boleh terlalu dekat jarak kelahiran dibawah 3 tahun. Terlalu banyak, tidak boleh hamil lebih dari 3 kali dan terlalu tua. Tidak boleh hamil di atas 35 tahun,” jelas Yance.


Yance Galmin juga menekankan bahwa untuk mencegah stunting maka harus fokus pada pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) karena pertumbuhan sel otak terjadi pada masa emas 1000 HPK.


Hadir dalam kampanye tersebut, Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi NTT Mikhael Yance Galmin, Mantan Wakil Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali, Ketua DPRD Sumba Timur, Ali Oemar Fadaq serta ratusan masyarakat selaku peserta. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.