News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Melki Laka Lena Sebut Program BPJS Ketenagakerjaan Pasti Dilanjutkan Presiden Terpilih 2024

Melki Laka Lena Sebut Program BPJS Ketenagakerjaan Pasti Dilanjutkan Presiden Terpilih 2024

Foto : Ocep Purek 
Kupang, NTTPRIDE. Com -  Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena bersama BPJS Ketenagakerjaan  memberikan sosialisasi program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek) kepada 300 warga Liliba, Kota Kupang.


Kegiatan tersebut berlangsung di gedung Gereja GMIT Emaus Liliba, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat  19 Juni 2024.


Ketua DPD I Golkar Nusa Tenggara Timur (NTT) itu menjelaskan orang mungkin banyak familiar dengan BPJS kesehatan tetapi manfaat dari BPJS ketenagakerjaan ini sangat luar biasa. Dua BPJS ini dibuat di zaman kepemimpinan SBY, sedangkan diera kepemimpinan Presiden Jokowi Dodo mengimplementasikan BPJS ini berjalan dengan baik.


" Di era Presiden Megawati Soekarnoputri diujung pemerintahannya membuat UU Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) , kemudian di era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membuat UU Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) untuk memastikan bahwa UU SJSN ini berjalan dengan baik dengan dua BPJS kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan," jelas Melki Laka Lena.


Dia menyebutkan, orang mungkin banyak familiar dengan BPJS kesehatan tetapi manfaat dari BPJS ketenagakerjaan ini sangat luar biasa. Dua BPJS ini dibuat di zaman kepemimpinan SBY, sedangkan diera kepemimpinan Presiden Jokowi Dodo mengimplementasikan BPJS ini berjalan dengan baik.


" BPJS ketenagakerjaan ini masih banyak orang yang belum ikut atau belum  menjadi peserta, tetapi bagi kita yang usia produktif ini BPJS ketenagakerjaan penting untuk kita ikuti, ada 5 manfaat dari BPJS ketenagakerjaan yaitu jaminan kecelakaan kerja (JKK), jaminan kematian (JKM), jaminan hari tua (JHT) , jaminan pensiun (JP), jaminan kehilangan pekerjaan (JKP)," ungkapnya.


Melki menerangkan,  BPJS ketenagakerjaan ini bagi masyarakat yang mau mendaftar hari ini juga kartu BPJS ketenagakerjaan langsung aktif berbeda dengan BPJS kesehatan daftar hari ini aktifnya dua Minggu kemudian.


" Program dari BPJS ketenagakerjaan ini sangat luar biasa hebatnya dan bagi peserta yang mengikuti program ini 3 tahun berturut-turut tidak pernah putus jadi peserta dan kalau dia tiba-tiba meninggal maka dua orang anak akan mendapatkan beasiswa mulai dari TK, SD, SMP, SMA sampai S1, dengan total sebesar Rp 174 juta. Berbanding terbalik dengan iuran tiap bulan yang hanya Rp 16.800 perorang perbulan, iuran BPJS ketenagakerjaan ini tidak lebih mahal dari harga sebungkus rokok, tidak lebih mahal harga kosmetika bagi ibu-ibu," terang Melki.


Melki juga berharap dengan adanya kegiatan hari ini dan sepulang dari kegiatan ini kita semua bisa menjadi peserta BPJS ketenagakerjaan.


" Iuran yang kita bayarkan setiap bulan ini sebagai bentuk kesiapan kita untuk menjamin kesehatan dan keselamatan kita sedia payung sebelum hujan. Untuk itu bapa mama sekalian yakni dan percaya untuk ikut program BPJS ketenagakerjaan ini, dan percayalah bahwa program ini dari Presiden Megawati Soekarnoputri, SBY, Jokowi Dodo, dan presiden Prabowo Subianto pasti akan melanjutkan program ini," harap Melki.


Sementara itu, perwakilan BPJS ketenagakerjaan NTT, Widi Eko Sitio menjelaskan BPJS ketenagakerjaan  sudah membayar beasiswa sebanyak 609  orang anak NTT dengan totalnya sudah hampir 5 miliar yang kami bayarkan beasiswa dan akan terus kami bayar sampai dia selesai kuliah dengan catatan anak  harus tetap sekolah, berani berhenti sekolah kami stop membayar.


" BPJS ketenagakerjaan  sekarang badan negara jadi BPJS ketenagakerjaan tidak sedang mencari untung, kalaupun nanti devisit maka negara akan hadir untuk intervensi. Sebagai contoh  contoh sebelum  2019 artinya 2018  jaminan kematian  hanya Rp 24 juta beasiswanya hanya Rp 12 juta sekali bayar  untuk satu orang anak. Sekarang karena cadangan dananya banyak maka negara menaikkan manfaatnya, dari manfaat santunan kematian yang sebelumnya Rp 24 juta menjadi Rp 42 juta, beasiswanya dari 12 juta menjadi Rp 174 juta maksimal untuk dua orang anak mulai, TK, SD, SMP, SMA, kuliah totalnya 19 tahun," ungkapnya.


Reporter : Ocep Purek 






Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.