Silahturahmi "Tokoh" Lembata di Kupang Jelang Pilkada 2024, Begini Pesan Piter Manuk

Redaksi Juni 05, 2024 0

Foto Tim 

Kupang, NTTPRIDE. Com - Sejumlah tokoh diaspora Lembata di Kota Kupang melakukan pertemuan terbatas di RM Suka Ramai, Kota Kupang, Selasa (04/06/2024).

Turut hadir dalam pertemuan tersebut beberapa bakal calon Bupati Lembata seperti, Sinun Petrus Manuk (SPM), Thomas Ola Langoday (TOL), Viktor Mado Watun (VMW) serta sejumlah diaspora Lembata Kupang lainya, Mans Betekeneng, Daniel Hurek, Sipri Tua Betekeneng dan juga Udin Purab politisi Lembata yang baru terpilih sebagai anggota DPRD Lembata. 

Sinun Petrus Manuk, saat dihubungi media ini, mengatakan, pertemuan tersebut bukan sebuah kebetulan. Dia menjelaskan, sebelumnya sudah dijadwalkan untuk bertemu.

Sinun mengungkap, pertemuan para tokoh Lembata itu, dalam rangka membangun silahturahmi dan konsolidasi pikiran dan tindakan dalam menghadapi pesta demokrasi (Pilkada) Lembata pada November 2024 mendatang.

Menurut Pieter Manuk, membangun Lembata membutuhkan semangat persatuan dan kebersamaan, sebagimana terkiristalisasi dalam spirit "Ta'an Tou".

Sehingga, kata Pieter, pertemuan tersebut merupakan wujud dari komitmen kebersamaan dan gotong royong dalam membangun daerah (Lembata).

Selanjutnya, kata Manuk, Pilkada hanya momen periodik (5 tahun sekali), selebihnya, adalah kesempatan bagi rakyat untuk mengevaluasi dan menentukan pemimpin pemerintahan selama 5 tahun. 

Untuk itu walaupun berkompetisi dalam Pilkada, kekerabatan harus tetap dijaga dan dirawat dengan baik. 

"Dinamika politik di daerah (Lembata) mesti diwarnai dengan nilai-nilai persatuan dan kesatuan. Tidak boleh ada sentimen Kedang, Ile Ape dan Selatan, yang menciptakan polarisasi dan sekat pada masyarakat" ujar Pieter Manuk.

Menurutnya, masyarakat harus diberikan Pendidikan politik yang baik, agar membuat keputusan politik secara objektif dan rasional.

Pieter Manuk juga mengajak seluruh bakal calon bupati Lembata nantinya, agar saling menghormati dan " sehat " dalam berkompetisi. 

"Tidak boleh saling menghujat dan memfitnah dengan berita hoax dan isu SARA, biarkan masyarakat memilih secara demokratis tanpa unsur subjektivitas" pintanya.

Pertemuan ini dihadiri politisi senior Kabupaten Lembata, Haji Sulaiman Hamzah, Viktor Mado Wathun dan Daniel Hurek.***