Profesor Frans Salesman Kembali Dilantik Menjadi Rektor UCB Periode 2024-2027
 |
| Prof.Dr.Frans Salesman, M.Kes, Foto (NTTPRIDE. COM/Tim) |
Bertempat di Gedung Rektor UCB, Profesor Bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat asal Manggarai ini, dilantik kembali untuk masa jabatan dua tahun, setelah sebelumnya juga menjabat sebagai Rektor UCB periode 2020-2024, Rabu (28/8/2024).
Selain Rektor, dilantik juga Wakil Rektor I, Dr. Abdul Majid, Drs.,M.Kes Bidang Manajemen Akademik dan Sistem Informasi, Wakil Rektor II, Ar. Yoseph Liem, ST., M.Ars Bidang Perencanaan Adminsitrasi Umum dan Keuangan,
Wakil Rekor III, Jhon Enstein , S.Kom., M.Cs Bidang Kemahasiswaan Alumni dan Kerjasama. Ketiga pejabat UCB ini diambil sumpah dan dilantik oleh Benny Ndoenboey didampingi rohaniwan masing-masing.
Frans Salesman, ketika diwawancarai diruang kerjanya mengatakan target ke depan adalah menyelesaikan dokumen pengusulan Fakultas Kedokteran untuk proses dokumen sebagai persyaratan membuka Fakultas Kedokteran sudah mencapai 90% dan targetnya SK izin operasional bisa dikeluarkan di bulan Desember mendatang,
" Target kami selesai di bulan Desember mendatang proses kami hanya tersisa 4 bulan. Selama proses penyelesaian dokumen UCB juga akan membuka pusat studi bahasa untuk bahasa Inggris, Jepang dan Mandarin yang bekerjasama dengan Universitas Udayana dan Universitas Undana Kupang. Kemudian untuk pendidikan Bahasa Inggris UCB akan membuka Pendidikan Profesi Guru (PPG) dan semua jurusan lain di FKIP," jelasnya.
Ia menjelaskan Ini merupakan cara UCB meningkatkan kualitas manusia di NTT karena untuk sekarang di NTT masih kekurangan tenaga kedokteran mencapai 4300 orang
" Untuk Fakultas Kedokteran ini nanti dibina langsung dari Fakultas Kedokteran Unair Surabaya yang menjalin kerjasama dengan pemerintah, Rumah sakit SK Lerik, RSUD Prof. Dr. W Z Johannes Kupang, dan sudah mendapatkan rekomendasi dukungan dari 10 Bupati atau Kepala Daerah dan satu konsultan Timor Leste," terangnya.
Menurutnya, UCB membenahi mutu pendidikan di tengah perkembangan teknologi agar memiliki daya saing dalam dunia kerja yang semakin kompetitif,
Lebih lanjut, Frans Salesman menjelaskan untuk sekarang program studi Perawat Ners sudah bekerja sama dengan lima Rumah Sakit lansia di jepang,
" Ada lima perusahaan di Jepang yang sudah menjalin kerjasama dengan UCB dan proses yang sedang berlangsung sekarang adalah tiga guru Bahasa Jepang sedang mengajar bahasa jepang dan budaya Jepang bagi mahasiswa Prodi Perawat Ners selama empat tahun bimbingan," ungkap Frans.
Lanjutnya, mahasiswa yang lulus seleksi akan difasilitasi dari tempat tinggal sampai pada uang saku,
" Dari 400 mahasiswa Perawat Ners yang mendaftar akan dilakukan uji coba sebanyak 100 mahasiswa dan sudah melakukan ikat kontrak setelah lulus seleksi langsung diberangkatkan ke jepang," ujarnya.
Reporter : Ocep Purek
