Dua Warga Kelurahan Tuatuka Tewas Tersambar Petir, Polisi : Luka Bakar di Dada dan Kepala
Oelamasi, NTTPRIDE.COM - Dua warga Kelurahan Tuatuka, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia diduga tersambar petir di Lokasi Persawahan Tuatuka, Rabu 01 Januari 2025.
Dua warga tersebut, Yefta Seubelan, (52), Petani, RT. 008, RW 004 dan Elgi Nokas, (14), Pelajar, RT 007, RW 004 disambar petir di lokasi persawahan sekitar pukul 19.30 Wita.
Kronologis kejadian
Sekitar pukul 16.00 Wita, korban (Yefta dan Nokas) pergi ke lokasi persawahan untuk memindahkan ternak sapi yang jaraknya 500 meter dari pemukiman warga. Sesampainya di lokasi yang pada saat itu cuaca sedang hujan lebat dengan petir yang cukup besar, kemudian saat itu juga diduga petir langsung menyambar kedua korban hingga meninggal dunia di tempat.
Beberapa saat kemudian sekitar pukul 19.30 Wita, karena kedua korban belum pulang ke rumah sehingga istri dan anak korban mencari korban dengan bertanya kepada tetangga sekitar namun tidak mengetahui keberadaan kedua korban, karena tidak mendapati kedua korban maka saksi (Chylson Junino Seubelan dan (Maric Yerimia Seubelan) pergi ke lokasi persawahan tempat ternak sapi diikat untuk mencari korban.
Sesampainya di lokasi persawahan tersebut saksi melihat kedua korban sudah dalam keadaan terkapar di area persawahan yang saat itu air yang terendam dilokasi persawahan cukup banyak (setinggi 20 Cm). Melihat kejadian tersebut saksi langsung berlari ke area perumahan warga untuk memberitahukan kejadian tersebut dan meminta bantuan kepada keluarga dan warga setempat untuk pergi mengevakuasi kedua korban dari tempat kejadian ke rumah duka.
Sekitar pukul 20.30 Wita, Keluarga dan Warga setempat telah mengevakuasi kedua korban ke kediaman korban.
Kapolres Kupang AKBP Anak Agung Gde Anom Wirata, S.I.K., M.H membenarkan kejadian nahas tersebut.
" Ya benar, kejadiannya sekitar pukul 16.30 Wita, " terangnya.
Kapolres Agung menghimbau warga untuk mengantisipasi setiap bencana yang terjadi di musim penghujan ini.
" Kami menghimbau kepada warga masyarakat untuk mengantisipasi bencana yang bisa terjadi disaat musim penghujan ini, " pintanya.
Kedua keluarga korban menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan akan membuatkan surat penolakan autopsi.(HPK)
Editor : Ocep Purek