News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

ETMC Ke 33 Merawat Toleransi dan Sportivitas di Bulan Ramadhan

ETMC Ke 33 Merawat Toleransi dan Sportivitas di Bulan Ramadhan

Damasus Lodolaleng
NTTPRIDE.com - Olahraga yang sangat populer di seluruh dunia, dan juga yang paling digemari oleh masyarakat sekelas local maupun internasional adalah sepak bola.  

Olahraga yang  dimainkan oleh dua tim yang masing-masing terdiri dari sebelas pemain. Dengan Tujuan Utaman  permainan ini adalah mencetak gol dengan memasukkan bola ke gawang lawan ini tentunya memerlukan skill dan stamina atlet. 

 Sepak bola dimainkan di lapangan yang berbentuk persegi panjang dengan dua gawang di kedua ujungnya. Sepak bola bukan saja terkenal secara internasional, nasional  tetapi juga banyak dikenal di tingkatan local dan malahan di seluruh pelosok negri ini. 

Secara Internasional ada beberapa kompetisi sepak bola terkenal adalah Piala Dunia FIFA, Liga Champions UEFA, dan liga domestik seperti Liga Premier Inggris, La Liga Spanyol, dan Serie A Italia. 

Sedangkan untuk di Indonesia pada tahun 1914-1930, di Indonesia (yang masih merupakan negara Hindia Belanda) terdapat kompetisi sepak bola amatir yang bersifat nasional (walaupun kenyataannya cuma lingkup pulau Jawa saja) yang diselenggarakan oleh Nederlandsch-Indische Voetbal Bond (NIVB), yaitu Kejuaraan Antar Kota Hindia Belanda.

Sekarang di Indonesia secara resmi melalui PSSI ada 4 tingkat kompetisi dalam hierarki piramida liga di Indonesia, empat tingkat teratas dalam hierarki adalah kompetisi professional yang sekarang sedang berjalan dari Liga 1, Liga 2, Liga 3 Dan Liga 4.  

Sepak bola Nusa Tenggara Timur,perlahan mulai mengalami perkembangan  yang cukup baik yang mana dengan adanya pemain Tim Nasional  Indonesia yang  berasal dari NTT. Dengan perkembangan demikian tentunya membawa dampak yang baik untk sepak bola di Bumi Flobamorata. 

Sistem pembinaan yang di lakukan di setiap kabupaten masing-maisng tentunya untuk menyiapkan atlet ke jenjang yang lebih bergensi yakini pada liga 4 yaitu  ETMC. Antusias masyarakat local yang begitu baik yang didukung dengan berbagai turnamen local yang di lakukan diberbagai daerah tentunya ini mendukung atlet untuk berkompetisi Liga 4 yakini El Tari Memorial Cup (ETMC).

Turnamen El Tari Memorial Cup (ETMC) pertama kali dicetuskan oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur kala itu, yakni El Tari pada tahun 1969. Gagasan pembentukan turnamen ini menurut El Tari adalah sebagai upaya untuk menyatukan masyarakat di Nusa Tenggara Timur. Musim pertama El Tari Cup pada tahun 1969, perwakilan Kabupaten Flores Timur yakni PERSEFTIM berhasil menjadi juara. 

El Tari Memorial Cup (ETMC) terus berlangsung dari setiap periode, meskipun dalam saat kegiatan berlangsung masih banyak hal yang mengalami kekurangan namun perlahan sudah dibenahi dengan baik dari pihan berwajib yakini Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Nusa Tenggara Timur.

Dalam surat resmi  Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Nusa Tenggara Timur bernomor 268/PSSI-NTT/2025,  yang ditandatangani langsung oleh Ketua Asprov PSSI NTT, Christian Mboeik, pada Kamis, 9 Januari 2025 lalu. Liga 4 ETMC akan diselenggarakan dari tanggal 3 Maret 2025 sampai selesai di Kota Kupang.  

Tentunya hal ini pastinya akan bersaman dengan bulan Ramadhan sesuai  dengan keputusan Kementerian Agama RI mengacu pada kalender Hijriah  Tahun 2025 ini, IdulFitri (1 Syawal 1446 H) jatuh pada tanggal 31 Maret 2025. Sementara itu, hari pertama puasa 2025 atau bulan Ramadan diperkirakan jatuh pada tanggal 1 Maret 2025 yang bertepatan dengan hari Sabtu. 

Penetapan tanggal Idul fitri mengacu pada kalender Hijriah.  NTT dalam akronim  Nusa tertinggi toleransi ini mejadi hal peting yang harus di rawat dan di jaga dengan baik. Dua peristiwa yang terjadi bersaman antara raga dan rasa ini menjadi tugas berat untuk panitia ETMC yang ke 33 kali ini. 

Semua proses yang terjadi pada saat kegiatan berlangsung harus disesuaikan dengan jadwal berbuka puasa yang dilakukan oleh para pemain yang beragama muslim. Bukan saja pada saat berbuka puasa tetapi jadwal yang di susun juga tentunya harus sesuai dengan waktu yang ada, jika kedua hal ini berjalan dengan baik maka tentunya semua pemain dan juga para pelatih harus menjaga toleransi  dan juga sportivitas yang terjadi di lapangan selama pertandingan berlangsung.

Sebab kita bukan saja menjaga raga tetapi rasa juga di uji pada kegiatan ini berlangsung dan toleransi yang peru di jaga. Mens sana in corpore sano "di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat" tentunya ungkapan ini menjadi tameng untuk semua cabang olahraga dan juga  menjadi hal utama yang menjadi motivasi individu dari setip orang yang berolahraga untuk menjaga  kesehatan. 

Tubuh yang sehat tentunya sudah  dimiliki oleh setiap atlet tetapi jiwa yang kuat ini tentunya akan menguji mental dan psikologi atlet saat bertanding agar bisa menjaga sportivitas sehingga pertandingan bisa berjalan dengan baik. Besar harapan agar semua yang direncanakan oleh panitia bisa berjalan sesuai dengan rencana dan memberikan kesan yang baik untuk semua masyarakat dan semua pencinta sepak bola di manapun mereka berada. 

Sportivitas bukan saja menjadi tugas dari atlet dan pelatih tetapi panitia dan seluruh perangkat pertandingan harus benar-benar transparan dan professional yang mana  harus sesuai dengan aturan yang berlaku sebeb semua mata masyarakat Flobamorata akan melihat dengan baik dan tentunya semuanya akan berharap  peristiwa buruk yang yang terjadi pada U-17 dan U-15 di tahun 20240jangan terulang lagi baik dari sisi sportivitas dan juga hadia yang diberikan kepada tim ataupun perseorangan  sebeb  1001 mata masyarakat dan netizen sedang memantau ivent ini, dengan demikian toleransi dan sportivitas harus dijaga dengan baik.***


Editor : Ocep Purek 


Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.