Gubernur Melki Laka Lena, ‘Ayo Bangun NTT’ Adalah Seruan Kolektif Wujudkan Kemajuan dari Timur
 |
| Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Melki Laka Lena, menjadi Keynote Speech dalam seminar bertajuk “Membedah Frasa Ayo Bangun NTT di hotel Harper Kupang, Foto: Ocep Purek |
Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. H. Fadli Zon, S.S., M.Sc., tampil sebagai pembicara utama. Hadir pula Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDT) RI, Ahmad Riza Patria, Direktur Jenderal Kementerian P2MI RI, Anggota DPR RI Gavriel Putranto Novanto, pimpinan DPRD Provinsi NTT, jajaran Forkopimda NTT, dan Ketua Umum Forum Pemuda NTT.
Gubernur Melki dalam sambutannya menegaskan bahwa frasa Ayo Bangun NTT bukan sekadar slogan, tetapi merupakan seruan moral dan panggilan kolektif bagi semua pihak baik yang tinggal di NTT maupun yang berada di rantau untuk bersama-sama mendorong percepatan pembangunan daerah.
“NTT adalah rumah bersama bagi beragam suku, agama, dan budaya. Rumah besar ini adalah tempat kita menanam harapan, tempat kita kembali, dan tempat kita buktikan bahwa kemajuan bisa lahir dari Timur,” ujar Gubernur.
Ia juga menyampaikan bahwa NTT masih menghadapi berbagai tantangan seperti kemiskinan ekstrem, stunting, hingga praktik perdagangan orang dan pekerja migran non-prosedural semua persoalan itu adalah luka sosial yang hanya bisa disembuhkan melalui kolaborasi lintas sektor.
“Pembangunan bukan tugas eksklusif pemerintah. Ini tanggung jawab kolektif yang melibatkan sektor swasta, masyarakat sipil, akademisi, diaspora, hingga komunitas adat,” lanjutnya.
Gubernur Melki mengajak seluruh komponen masyarakat untuk keluar dari narasi lama seperti Nanti Tuhan Tolong dan Nasib Tidak Tentu dan menggantinya dengan semangat baru: Nikmat Tiada Tara dan Nusa Tanah Terjanji, bukan karena mimpi, tetapi karena usaha bersama.
Sebagai bentuk konkret dari kolaborasi, Pemprov NTT telah membentuk Sekretariat Bersama Ayo Bangun NTT, sebuah ruang koordinatif lintas sektor yang dirancang untuk menyatukan visi, menyusun aksi, dan memperkuat jaringan antar pemangku kepentingan.
Gubernur juga memberikan apresiasi tinggi kepada Forum Pemuda NTT Kota Kupang atas penyelenggaraan seminar ini, yang dinilainya sebagai bentuk nyata partisipasi generasi muda dalam menentukan arah pembangunan lima tahun ke depan.
“Forum ini bukan hanya ruang diskusi, tetapi harus menjadi kawah candradimuka ide dan strategi, tempat kita menyusun langkah yang tepat dan terukur untuk membawa NTT keluar dari keterbelakangan,” katanya.
Ia menutup sambutannya dengan harapan agar forum tersebut dapat menjadi pemicu sinergi baru dalam memanfaatkan kekayaan alam NTT yang melimpah, mulai dari pertanian, perikanan, energi terbarukan, hingga potensi wisata yang belum sepenuhnya digarap.
“Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa merestui setiap niat baik dan langkah nyata kita bersama dalam membangun tanah ini,” pungkasnya.
Editor : Ocep Purek
