Gubernur Melki Laka Lena Sambut Menteri Kebudayaan, NTT Siap Jadi Episentrum Budaya Nusantara
Dalam penyambutan tersebut, Gubernur menyampaikan apresiasi atas kunjungan kerja para pejabat pusat ke Provinsi NTT, khususnya dalam rangka mendukung kemajuan budaya dan penguatan kelembagaan daerah.
Turut hadir dalam rombongan Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono, Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI, Paiman Raharjo, Anggota DPR RI, Gavril Novanto, Direktur Jenderal Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia (Dirjen P2MI) Kementerian Desa PDTT, Dr. Edi Suharto,
Gubernur juga menyampaikan terima kasih atas kehadiran para pimpinan dan anggota Komisi I, serta perwakilan DPRD Provinsi NTT, Forkopimda, dan jajaran mitra kerja daerah.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran Bapak Menteri dan para anggota DPR RI dari Komisi I. Ini merupakan sebuah kehormatan dan bentuk perhatian yang besar bagi NTT,” ujar Gubernur Melki dalam sambutannya.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur juga menyampaikan bahwa Pemprov NTT telah terbiasa menyambut tamu-tamu penting di bandara, sebagai bentuk efisiensi dan keramahan daerah.
Gubernur Melki menambahkan bahwa Menteri Fadli Zon dijadwalkan akan melanjutkan kunjungannya ke Flores Timur, didampingi oleh Bupati Doni. Di sana, Menteri akan menghadiri sejumlah acara budaya di wilayah Lamaholot bersama para mitra kerja lokal.
“Saya pribadi senang menyambut orang-orang pintar seperti Pak Fadli Zon. Beliau adalah tokoh intelektual dan juga memiliki dedikasi besar terhadap dunia literasi dan kebudayaan nasional, bahkan membangun perpustakaan sendiri,” ujar Gubernur.
Ia juga menekankan pentingnya dialog dan keterbukaan dalam memahami berbagai pandangan, termasuk dari tokoh-tokoh dengan pemikiran kritis terhadap sejarah dan budaya Indonesia karena keberagaman pemikiran adalah bagian dari kekayaan budaya bangsa.
Menutup sambutannya, Gubernur meminta agar Menteri Fadli Zon dan Komisi I DPR RI dapat memberikan arahan dan catatan penting bagi pembangunan di NTT, khususnya dalam bidang kebudayaan, pertahanan, komunikasi, dan kelembagaan.
“Kehadiran Bapak dan Ibu sekalian sangat penting bagi kami. Kami siap menerima masukan dan bekerja sama lebih erat ke depan demi kemajuan Nusa Tenggara Timur,” tutup Gubernur Melki.
Sementara itu, Menteri Fadli Zon menyatakan rasa bahagia dan bangganya karena untuk pertama kalinya berkunjung ke NTT sebagai Menteri Kebudayaan. Ia menekankan bahwa kunjungan ini membawa misi penting dalam pelestarian dan penguatan budaya nasional.
“Saya senang sekali bisa datang ke NTT. Ini merupakan kunjungan pertama saya sebagai Menteri Kebudayaan. Misi kami adalah misi kebudayaan karena budaya Indonesia adalah salah satu yang terkaya di dunia,” ujar Fadli Zon.
Menteri yang juga dikenal sebagai budayawan dan kolektor literasi ini menegaskan bahwa dari pengalamannya mengunjungi sekitar 100 negara, tidak ada yang mampu menandingi kekayaan budaya Indonesia.
Menurutnya, Indonesia merupakan negara dengan mega-diversity, baik dari sisi budaya maupun peradaban.
“Dari Sabang sampai Merauke, hingga Pulau Rote, kekayaan budaya kita sangat luar biasa. Kita ini tidak hanya kaya, tapi juga tua budayanya,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya peran NTT dalam sejarah peradaban dunia, khususnya melalui penemuan manusia purba Homo floresiensis di Flores. Temuan ini menjadi salah satu titik penting dalam studi paleoantropologi dunia.
“Temuan Homo floresiensis di NTT menjadi perdebatan internasional dan membuktikan bahwa wilayah kita adalah bagian dari pusat peradaban manusia,” tambahnya.
Lebih lanjut, Fadli Zon menjelaskan bahwa ekspresi budaya tertua dunia, seperti lukisan purba yang ditemukan di gua-gua Sulawesi dan Kalimantan, memperkuat posisi Indonesia sebagai akar peradaban seni rupa dunia.
Dalam kunjungannya, Menteri Fadli juga dijadwalkan mengunjungi Larantuka dan Adonara untuk menyaksikan berbagai bentuk ekspresi budaya lokal, seperti upacara adat, festival, dan seni pertunjukan tradisional.
“Saya akan melanjutkan kunjungan ke Larantuka dan Adonara untuk menyaksikan langsung kekayaan budaya lokal, termasuk upacara adat dan festival. Bagi saya, ini adalah pengalaman yang sangat berharga, karena kekayaan budaya lokal adalah sumber inspirasi dan identitas nasional,” ujarnya.
Ia juga menyinggung prestasi seni modern dari NTT, seperti film Perempuan dari Pulau Rote, yang berhasil meraih empat Piala Citra dan dinominasikan secara nasional, meskipun diproduksi oleh para pendatang baru termasuk ASN lokal.
“Saya melihat ini sebagai bukti bahwa talenta lokal bisa menembus panggung nasional, bahkan internasional, jika diberikan ruang dan kesempatan,” ujarnya dengan bangga.
Turut mendampingi kunjungan ini, budayawan dan ahli bambu, Pak Jatnika, yang dikenal sebagai pelestari rumah bambu tradisional Sunda dan pencipta senam kebudayaan Indonesia. Kolaborasi seperti ini sangat penting untuk membangun kekuatan budaya sebagai fondasi bangsa.
“Kekayaan budaya kita bukan hanya untuk dilestarikan, tapi juga untuk dimanfaatkan dalam membangun karakter bangsa, pendidikan, diplomasi budaya, dan ekonomi kreatif,” tutup Fadli Zon.
Kunjungan ini diharapkan dapat mempererat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam memajukan kebudayaan nasional, serta membuka jalan bagi potensi budaya NTT untuk tampil lebih luas di tingkat nasional maupun dunia.
Editor : Ocep Purek