News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Gubernur NTT Ajak Mahasiswa UT Beradaptasi dengan Perubahan Dunia dan Bangun Generasi Emas dari NTT

Gubernur NTT Ajak Mahasiswa UT Beradaptasi dengan Perubahan Dunia dan Bangun Generasi Emas dari NTT

Sambutan Gubernur NTT dalam seminar Akademik Universitas Terbuka, pada Minggu (27/4/2025). Foto : Ocep Purek 
Kupang, NTTPRIDE.COM – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, menghadiri sekaligus memberikan sambutan pada Seminar Akademik Universitas Terbuka (UT) bertema "UT untuk Semua: Membangun Generasi Emas Indonesia Melalui Pendidikan Inklusif dan Berkualitas", Minggu (27/4/2025) di Ballroom Hotel Harper, Kupang.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Universitas Terbuka Kupang ini dihadiri oleh civitas akademika, mahasiswa, dosen, tokoh pendidikan, serta para undangan dari berbagai sektor pemerintahan dan masyarakat.

Dalam sambutannya, Gubernur Melki Laka Lena menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi dalam membangun pendidikan tinggi yang adaptif, inovatif, dan berkualitas di tengah perubahan dunia yang semakin dinamis.

"Kita menyaksikan dunia yang berubah cepat akibat berbagai peristiwa global, mulai dari pandemi COVID-19, perang Rusia-Ukraina, konflik Israel-Palestina, hingga perang dagang Amerika-China. Indonesia, termasuk NTT, harus mampu beradaptasi dengan perubahan ini," ujar Gubernur.

Menurut Gubernur, tantangan global seperti pertumbuhan populasi, urbanisasi, peningkatan penduduk usia lanjut, hingga perubahan iklim menuntut investasi besar dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.

Ia mengapresiasi langkah pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang kini menekankan pembangunan SDM sejajar dengan pembangunan infrastruktur fisik.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Melki juga menyoroti pentingnya reformasi data kemiskinan di NTT, dengan membedakan antara warga yang benar-benar miskin dan mereka yang bermental miskin. Ia menegaskan komitmen pemerintahannya untuk membersihkan data kemiskinan agar program bantuan dapat lebih tepat sasaran.

Dalam bidang pendidikan, Gubernur mengungkapkan bahwa meskipun tingkat partisipasi sekolah dasar di NTT sudah mencapai 95%, tantangan masih besar pada jenjang SMP, SMA, dan perguruan tinggi.

"Saat ini hanya 48% anak-anak yang melanjutkan ke SMP dan hanya 25% ke SMA. Jumlah mahasiswa juga masih sedikit," jelasnya.

Gubernur Melki menyampaikan kebanggaannya bahwa Universitas Terbuka kini menjadi perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa terbesar kedua di NTT, setelah salah satu universitas negeri terkemuka.

"Model pendidikan UT yang fleksibel memungkinkan siapa saja, termasuk yang sudah bekerja di berbagai bidang, untuk terus melanjutkan pendidikan," puji Gubernur.

Ia juga menyambut baik program-program UT yang membuka peluang bagi warga NTT untuk menempuh pendidikan tinggi tanpa terhalang waktu dan jarak, serta berjanji akan mendukung program pendampingan bagi siswa-siswa NTT yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi terbaik di Indonesia, termasuk UT.

"Saya mengapresiasi pola pembelajaran UT yang adaptif, fleksibel, namun tetap menjaga kualitas. Konsep Merdeka Belajar itu sudah lebih dulu diterapkan oleh UT," tambahnya.

Gubernur Melki mendorong seluruh lulusan UT untuk terus meningkatkan kapasitas diri, menjadi bagian dari pembangunan NTT, dan siap bersaing di dunia kerja baik di dalam maupun luar negeri.

Melalui momentum seminar ini, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus mendukung pengembangan pendidikan yang merata, inklusif, dan berkeadilan, demi mewujudkan cita-cita besar menuju Indonesia Emas 2045.

Pendidikan bukan hanya tugas sekolah atau perguruan tinggi, tapi tanggung jawab kolektif kita semua. Mari kita bergerak bersama, membangun generasi NTT yang siap menatap masa depan dengan optimisme dan kemampuan yang unggul,” pungkas Gubernur Melki.

Sementara itu, Rektor UT, Dr. Mohamad Yunus, S.S., M.A., dalam sambutannya mengajak seluruh mahasiswa UT untuk bangga menjadi bagian dari UT dan bertekad menyelesaikan studi dengan sungguh-sungguh.

Muhammad Yunus mengungkapkan bahwa berdasarkan data Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti), saat ini terdapat 1,3 juta mahasiswa UT, dengan 700.000 di antaranya aktif. Namun, sekitar 600.000 mahasiswa belum menyelesaikan studi mereka.

Belajarlah sungguh-sungguh dan segera lulus, supaya bisa melanjutkan pendidikan lebih tinggi dan meraih kehidupan yang lebih baik,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa mahasiswa UT harus bangga, karena mereka dididik untuk menjadi pribadi yang mandiri dan kuat menghadapi berbagai tantangan. Menurutnya, keberhasilan mahasiswa ditentukan oleh diri mereka sendiri.

Banggakan diri Anda. Yang hebat itu Anda sendiri. Saudara-saudara sekalian harus menjadi pribadi yang mandiri, membanggakan, dan berarti bagi masyarakat,” tegasnya.

Muhammad Yunus juga mengingatkan pentingnya belajar sepanjang hayat serta menjaga etika, kesantunan, dan integritas dalam berkarier.

 Ia mendorong mahasiswa dan alumni UT untuk membangun jejaring alumni yang kuat agar dapat saling menopang dan berkembang bersama.

"Lulus dari UT bukan akhir dari belajar. Teruslah belajar, bertumbuh, dan jadilah pribadi yang mampu membawa perubahan positif bagi masyarakat dan bangsa," pungkasnya.


Editor: Ocep Purek



Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.