News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Gubernur NTT dan Ketua TP PKK NTT Pimpin Jalan Santai, Suarakan Aksi Stop Kekerasan Seksual pada Perempuan dan Anak

Gubernur NTT dan Ketua TP PKK NTT Pimpin Jalan Santai, Suarakan Aksi Stop Kekerasan Seksual pada Perempuan dan Anak

Gubernur NTT dan Ketua TP PKK NTT turut ambil bagian dalam kegiatan jalan santai yang diselenggarakan dalam rangka peringatan Hari Kartini 2025, Sabtu (26/4/2025). Foto : Ocep Purek 
Kupang,NTTPRIDE.COM - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Melki Laka Lena, bersama Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTT, Asty Laka Lena, turut ambil bagian dalam kegiatan jalan santai yang diselenggarakan dalam rangka peringatan Hari Kartini 2025, Sabtu (26/4/2025).

Keduanya berjalan bersama sambil menyuarakan aksi nyata bertema “Stop Segala Bentuk Kekerasan Seksual terhadap Perempuan dan Anak”.

Kegiatan ini dipusatkan di halaman Kantor Gubernur NTT dan berlangsung meriah. Ribuan peserta dari berbagai kalangan tumpah ruah mengikuti kegiatan tersebut, yang juga bertepatan dengan agenda Car Free Day di Jalan El Tari, Kupang.

Jalan santai ini menjadi simbol komitmen Pemerintah Provinsi NTT bersama TP PKK dalam mendorong kesadaran publik akan pentingnya perlindungan terhadap perempuan dan anak dari segala bentuk kekerasan seksual.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Melki Laka Lena menegaskan bahwa isu kekerasan seksual tidak bisa ditoleransi dan perlu ditangani dengan pendekatan menyeluruh, mulai dari edukasi, pencegahan, hingga pemulihan korban.

Hari ini kita berjalan bukan hanya untuk kesehatan, tetapi juga untuk menyalakan semangat kolektif bahwa kekerasan seksual harus dihentikan. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tapi tanggung jawab kita semua,” tegas Gubernur Melki.

Ia mengatakan kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak adalah kejahatan yang merusak masa depan generasi kita dan tidak bisa ada toleransi terhadap hal ini. 

"Pemerintah Provinsi NTT bersama semua pihak harus bergerak bersama untuk mencegah, menangani, dan memastikan korban mendapatkan perlindungan dan pemulihan yang layak," ujarnya.

"Hari ini kita bersuara bersama, tapi besok dan seterusnya, kita harus bertindak bersama. Peran keluarga, sekolah, tokoh agama, dan pemerintah menjadi kunci. Kita harus ciptakan lingkungan yang aman dan mendidik, bukan yang mengancam atau membiarkan kekerasan terjadi diam-diam," lanjutnya.

Gubernur menegaskan Pemprov NTT akan terus memperkuat regulasi, mendorong edukasi sejak dini, dan membuka akses layanan pendampingan hukum dan psikologis bagi korban. Ini bukan hanya agenda PKK tetapi agenda kemanusiaan yang harus kita perjuangkan bersama.

Sementara itu, Ketua TP PKK NTT, Asty Laka Lena, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari komitmen PKK dalam mengedukasi masyarakat dan mendorong perubahan pola pikir terkait peran dan perlindungan terhadap perempuan dan anak.

 “Kami ingin semangat Kartini tidak hanya dikenang, tapi diwujudkan lewat aksi nyata. Hari ini, kita bersatu menyuarakan stop kekerasan seksual, karena masa depan NTT ada pada anak-anak dan perempuan yang terlindungi,” ujarnya.

Selain jalan santai, acara juga dirangkaikan dengan kegiatan kampanye budaya melalui penggunaan kain tenun khas NTT oleh seluruh peserta serta dialog publik yang disiarkan oleh RRI dan berbagai saluran radio lokal lainnya.

Melalui momentum ini, Pemerintah Provinsi NTT berharap semakin banyak pihak yang terlibat aktif dalam menciptakan lingkungan yang aman, sehat, dan setara bagi seluruh masyarakat.


Editor : Ocep Purek 




Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.