News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Ketua Dewan Pembina BKOW NTT, Asti Laka Lena: Perempuan Masa Kini Harus Warisi Semangat Kartini

Ketua Dewan Pembina BKOW NTT, Asti Laka Lena: Perempuan Masa Kini Harus Warisi Semangat Kartini

Ketua Dewan Pembina BKOW NTT, Asti Laka Lena secara resmi membuka kegiatan Talkshow dan Pemilihan Peserta Berkebaya Kartini dalam rangka memperingati Hari Kartini Tahun 2025, yang diselenggarakan oleh BKOW, Sabtu (26/4/2025). Foto : Ocep Purek 
Kupang,NTTPRIDE.COM -  Ketua Dewan Pembina Badan Kerjasama Organisasi Wanita Provinsi Nusa Tenggara Timur (BKOW-NTT), Asti Laka Lena, secara resmi membuka kegiatan Talkshow dan Pemilihan Peserta Berkebaya Kartini dalam rangka memperingati Hari Kartini Tahun 2025, yang diselenggarakan oleh BKOW, Sabtu (26/4/2025).

Kegiatan berlangsung di aula resto Celebes ini mengusung tema "Habis Gelap Terbitlah Terang" dengan subtema "Menciptakan Masa Depan Perempuan dan Generasi Z Lebih Cerdas".

Acara ini dihadiri oleh perwakilan organisasi wanita, pelajar, mahasiswa, dan tokoh masyarakat. Kegiatan ini menjadi momentum reflektif sekaligus inspiratif bagi seluruh peserta untuk terus memperjuangkan kesetaraan dan kemajuan perempuan di berbagai bidang.

Ketua Panitia, Wirda H. Hasim mengatakan talksow merupakan momen penting untuk mengenang dan meneladani perjuangan Raden Ajeng Kartini, khususnya dalam memperjuangkan hak-hak perempuan Indonesia di bidang pendidikan dan kesetaraan gender.

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, panitia mengadakan Pemilihan Peserta Berkebaya Kartini yang dinilai tidak hanya dari penampilan berkebaya yang anggun dan mencerminkan nilai-nilai budaya, tetapi juga dari wawasan dan pengetahuan peserta mengenai sejarah RA Kartini, perjuangan perempuan Indonesia, serta peran perempuan masa kini.

Ia mengatakan kegiatan ini dihadiri oleh kurang lebih 75 peserta, terdiri dari organisasi-organisasi perempuan tingkat provinsi yang tergabung dalam BKOW NTT, serta perwakilan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kota Kupang yang mewakili generasi muda atau Gen-Z, dan tamu undangan lainnya.

"Kami berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang seremonial, tetapi juga menjadi sumber inspirasi dan semangat baru bagi perempuan di NTT untuk terus berkarya dan berkontribusi dalam pembangunan. Dalam semangat tersebut, BKOW NTT merasa perlu menyelenggarakan kegiatan yang mampu menjadi ruang edukasi dan refleksi, khususnya bagi perempuan, tentang peran strategis mereka di berbagai bidang kehidupan," ujarnya.

Lanjutnya, peringatan Hari Kartini tahun ini terasa semakin bermakna karena diselenggarakan dalam semangat menyongsong 100 Tahun Kowani Indonesia dan menuju Indonesia Emas 2045. 

Ketua  BKOW-NTT, Andi Kumalawati, menegaskan bahwa Raden Ajeng Kartini merupakan pahlawan perempuan yang gigih memperjuangkan emansipasi wanita Indonesia. Oleh karena itu, peringatan Hari Kartini setiap tahun bukan sekadar seremoni, melainkan menjadi momentum penting untuk menanamkan nilai-nilai perjuangan Kartini kepada generasi muda.

Hari Kartini bukan hanya peringatan tahunan, tetapi menjadi momen refleksi atas perjuangan luar biasa Raden Ajeng Kartini. Beliau bukan hanya pahlawan nasional, tetapi simbol perempuan yang berani melawan batasan sosial, memperjuangkan pendidikan, dan menyuarakan kesetaraan di tengah ketidakadilan,” ujar Kumalawati.

Menurutnya, pemikiran Kartini telah membawa transformasi besar dalam sejarah, mengubah cara pandang masyarakat terhadap perempuan. Warisan perjuangannya masih sangat relevan hingga hari ini, terbukti dari semakin banyaknya perempuan Indonesia yang hadir sebagai guru, dokter, insinyur, politisi, pengusaha, bahkan pemimpin daerah dan nasional.

Namun, lanjut Kumalawati, perjuangan belum selesai. Ia mengingatkan bahwa tugas generasi masa kini adalah meneruskan semangat Kartini, bukan hanya dengan mengenakan kebaya saat peringatan, tetapi dengan semangat belajar, berkarya, dan berkontribusi nyata bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa.

Sebagai perempuan Indonesia modern, kita tidak boleh puas dengan apa yang telah diraih. Kita harus terus bergerak maju. Kita bisa menjadi ibu yang mendidik anak-anak dengan baik, pemuda-pemudi yang semangat belajar tinggi, serta pemimpin yang mengayomi dan tetap menjunjung tinggi jati diri sebagai perempuan Indonesia,” katanya.

Ia juga menekankan bahwa bangsa ini tidak akan besar tanpa kehadiran perempuan-perempuan hebat. Seorang jenderal, katanya, tidak akan sehebat itu tanpa kasih seorang ibu, dan seorang pemimpin tidak akan bijaksana tanpa pendidikan dari perempuan yang luar biasa.

Mari kita teruskan cita-cita luhur Ibu Kartini dengan membangun perempuan yang mandiri, berdaya, dan berkualitas. Kartini masa kini mengingatkan kita bahwa kecerdasan bukan hanya soal nilai akademik, tetapi juga karakter dan kontribusi nyata,” tuturnya.

Kumalawati menutup sambutannya dengan ajakan untuk saling mendukung antar perempuan dan memastikan tidak ada yang tertinggal dalam meraih cita-cita. Menurutnya, perempuan cerdas akan melahirkan generasi yang kuat dan bangsa yang maju.

Sementara Ketua Dewan Pembina BKOW NTT, Asti Laka Lena dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang berpartisipasi dan menutup dengan penuh semangat, "Salam Ibu Bangsa."

Asti Laka Lena menekankan pentingnya peran perempuan sebagai agen perubahan, terutama dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks.

 Ia juga mengajak seluruh peserta, khususnya generasi muda, untuk terus mengembangkan kapasitas diri dan berkontribusi aktif dalam membangun bangsa.

"Melalui kegiatan ini, kita ingin menghidupkan kembali semangat perjuangan Kartini dan meneruskannya dalam bentuk pemberdayaan perempuan dan generasi muda, terutama Generasi Z, agar menjadi pribadi yang cerdas, berdaya saing, dan berkarakter," ungkap Asti.

Dengan semangat "Salam Ibu Bangsa", kegiatan ini diharapkan dapat mendorong kolaborasi antar organisasi wanita dan generasi muda dalam menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi Nusa Tenggara Timur.

Talkshow ini menghadirkan sejumlah narasumber dari aktivis perempuan, serta tokoh muda inspiratif yang membahas berbagai isu strategis terkait pemberdayaan perempuan, pendidikan, dan peran generasi muda dalam era digital.


Editor : Ocep Purek 


Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.