Tutup Kunjungan Kerja di Ngada, Gubernur Melki Soroti Infrastruktur Pelabuhan dan Dorong Kualitas Moke Aimere
![]() |
Mengakhiri rangkaian kunjungan kerja di Kabupaten Ngada, Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena, menyambangi Kecamatan Aimere pada Jumat (11/4/2025). Foto : Tim |
Dalam kunjungan tersebut, Gubernur menyoroti langsung kondisi pelabuhan Aimere yang dinilainya membutuhkan perhatian serius.
Saat meninjau kondisi ramdor atau jembatan sandar kapal di pelabuhan, Gubernur menemukan banyak bagian yang sudah berkarat dan rusak. Ia pun langsung menginstruksikan Plt. Kepala Dinas Perhubungan NTT untuk segera menangani persoalan ini.
“Kondisi ramdor seperti ini membahayakan keselamatan penumpang. Ini harus segera ditangani agar pelayanan pelabuhan tetap aman dan nyaman,” tegas Gubernur Melki.
Usai meninjau pelabuhan, Gubernur melanjutkan kunjungannya ke Desa Legelapu untuk bertemu para pengrajin moke minuman tradisional khas Flores yang sudah lama menjadi kebanggaan Aimere. Dalam dialognya, Gubernur mengapresiasi peningkatan kualitas moke setelah adanya pendampingan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
“Dulu moke kita masih sangat tradisional. Sekarang, setelah BPOM masuk, kualitasnya naik pesat. Bahkan, perputaran uang dari produksi dan penjualan moke kini diperkirakan mencapai Rp2 miliar per hari,” ujar Gubernur.
Ia menambahkan, jika tren ini terus berjalan stabil, potensi ekonomi dari industri moke bisa mencapai antara Rp720 miliar hingga Rp1,8 triliun per tahun di wilayah Ngada saja.
“Ini bukti bahwa produk lokal seperti moke bisa menjadi kekuatan ekonomi daerah jika kualitasnya ditingkatkan dan dikelola secara profesional,” tambahnya.
Gubernur juga mengingatkan para pengrajin untuk terus menjaga standar kebersihan dan keamanan produk demi menjaga kepercayaan pasar, baik lokal maupun nasional.
Kunjungan ke Aimere menandai penutup rangkaian kegiatan Gubernur Melki selama berada di Ngada, yang penuh dengan pesan kuat tentang transformasi sektor pertanian, pendidikan, infrastruktur, dan ekonomi lokal berbasis kearifan budaya daerah.
Editor : Ocep Purek